Warga Rentan Miskin Sulit Terjangkau JKN-KIS
AddThis Sharing Buttons


SOLO, suaramerdeka.com - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengakui sejauh ini masyarakat rentan miskin sulit tersentuh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)- Kartu Indonesia Sehat (KIS). Untuk itu Rudy selalu mengingatkan agar warga aktif untuk mendaftarkan diri dan Pemkot berupaya menjangkau mereka.
‘’Masyarakat tersebut rata-rata berkecukupan dalam kehidupan sehari- hari. Namun dalam pemenuhan biaya pendidikan dan kesehatan mereka tidak memikirkan. Padahal kami ingin mengajak masyarakat untuk mendapat pendidikan dan kesehatan yang sesuai di Solo,’’ kata Rudy.
Rudy mengatakan, masyarakat yang sudah terdaftar JKN-KIS tidak perlu panik terhadap pembaiayaan jika sewaktu-waktu mereka sakit. Dengan adanya dana kesehatan itu berbagai program lainnya masyarakat bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Wali Kota berharap warga memiliki kesadaran terhadap program Pemkot untuk memberi kemudahan bagi masyarakatnya. Fasilitas tersebut dapat membantu masyarakat ketika biaya yang dimiliki tidak bisa melunasi. Sehingga Pemkot mengkover dengan bantuan jaminan kesehatan itu
‘’Jika sakit ada JKN-KIS, masalah sekolah 12 tahun ada program Bantuan Pendidikan Masyarakata Kota Solo (BPMKS). Dengan begitu dananya bisa ditabung untuk kebutuhan lainnya,’’ kata Rudy.
Seratusan Warga
Di Kota Solo tercatat 138.921 warga rentan miskin belum menerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)- Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pemkot Surakarta harus bekerja ekstra mengingat masih ada ratusan ribu jiwa belum terdaftar.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surakarta, saat ini, telah menyalurkan kartu JKN-KIS pada 111.079 jiwa warga miskin dan rentan miskin di Kota bengawan. Namun total warga golongan itu 250.000 jiwa, 138.921 jiwa dipastikan belum memiliki kartu tersebut.
‘’Tahun ini bakal kami selesaikan, hari ini (kemarin-red) kami membagikan 4.426 warga rentan miskin KIS dari lima kemacatan,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan, Siti Wahyuningsih, Senin (14/5).
Ningsih mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan jaminan kesehatan tersebut kepada warga yang belum terdaftar. Bekerja sama dengan setiap PKK, serta berbagai penyuluhan melalui RT, RW setempat pihaknya yakin kekurangan tersebut bisa segera teratasi.
‘’Tahun ini harus selesai, sehingga 2019 mendatang seluruh warga sudah tercakup, sehingga masyarakat tidak perlu kebingungan ketika sakit dan tidak memiliki biaya untuk melunasinya,’’ kata Ningsih.
Menurut saya, opini tentang permasalahan diatas yaitu seharusnya pemerintahan kota solo harus meningkatkan kembali dan menggerakkan serta mengupayakan agar masyarakat kota solo yang belum terdaftar pada program  Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) agar segera mendaftarkan diri dan masyarakat kota solo harus lebih berinisiatif atas upaya yang dilakukan oleh pemerintahan kota solo karna hal ini juga merupakan hal yang bisa dikatakan baik demi kesehatan masyarakat kota solo itu sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERDAS DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

STRENGTHENING ZAKAT AND AWQAF MANAGEMENT SYSTEM